“Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad,tidak ada seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.”(HR Muslim)

29 Agustus 2009

APA KEUNTUNGAN PEMBERIAN ASI (AIR SUSU IBU)?

0 komentar

APA KEUNTUNGAN PEMBERIAN ASI (AIR SUSU IBU)?


by: zahrotul 'azizah as-salafiyyah



1. MANFAAT BAGI BAYI:

  • Komposisi sesuai kebutuhan. Air susu setiap spesies makhluk hidup yang menyusui itu berbeda-beda sesuai dengan laju pertumbuhan dan kebiasaan menyusu anaknya. Jadi, ASI memang dirancang sedemikan rupa untuk bayi manusia.
  • Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan. Dengan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi normal sampai usia enam bulan.
  • ASI mengandung zat pelindung. Antibodi (zat kekebalan tubuh) yang terkandung dalam ASI akan memberikan perlindungan alami bagi bayi baru lahir. Dapat melindungi bayi dari alergi, kurang darah, rakhitis, gigi rapuh, dan kelebihan berat badan. Antibodi dalam ASI ini belum bisa ditiru pada susu formula.
  • Perkembangan psikomotorik lebih cepat. Berdasarkan penelitian, bayi yang mendapat ASI bisa berjalan dua bulan lebih cepat bila dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
  • Menunjang perkembangan kognitif. Daya ingat dan kemampuan bahasa bayi yang mendapat ASI lebih tinggi bila dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
  • Menunjang perkembangan penglihatan . Hal ini antara lain karena ASI mengandung asam lemak omega 3.
  • Memperkuat ikatan batin ibu-anak. Rasa aman dalam diri bayi akan tumbuh saat ia berada dalam dekapan ibunya. Ia menikmati sentuhan kulit yang lembut dan mendengar bunyi jantung sang ibu seperti yang telah dikenalnya selama dalam kehamilan.
  • Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat. Melalui proses menyusui, anak akan belajar berbagi dan memberikan kasih sayang pada orang-orang di sekitarnya.
  • Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri. Terjalinnya komunikasi langsung antara ibu dan bayinya selama proses menyusui akan meningkatkan kelekatan di antara mereka. Rasa lekat dan percaya bahwa ada seseorang yang selalu ada apabila dibutuhkan lambat laun akan berkembang menjadi percaya pada diri sendiri.


2. MANFAAT BAGI IBU:

  • Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula. Hal ini karena hormon progesteron yang merangsang kontraksi otot-otot di saluran ASI sehingga ASI terperah keluar juga akan merangsang kontraksi rahim. Jadi, susuilah bayi segera setelah lahir, agar tidak terjadi perdarahan pasca persalinan dan proses pengerutan rahim berlangsung lebih cepat.
  • Mencegah anemia defisiensi zat besi. Bila perdarahan pasca persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih cepat, maka risiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan berkurang.
  • Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil. Dengan menyusui, cadangan lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai sumber energi selama kehamilan untuk digunakan sebagai energi pembentuk ASI akan menyusut. Penurunan berat badan ibu pun akan terjadi lebih cepat.
  • Menunda kesuburan. Pemberian ASI dapat digunakan sebagai cara mencegah kehamilan. Namun, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu: bayi belum diberi makanan lain; bayi belum berusia enam bulan; dan ibu belum haid.
  • Menimbulkan perasaan dibutuhkan. Rasa bangga dan bahagia karena dapat memberikan sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya akan memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayinya.
  • Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif memiliki risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium 25% lebih kecil bila dibandingkan ibu yang tidak menyusui secara eksklusif.
  • Dapat menjaga keindahan bentuk tubuh ibu. Karena dengan menyusui seorang ibu akan mengalami penurunan berat badan kurang lebih seberat 5 kg dari berat badan sebelumnya.


3. MANFAAT BAGI KELUARGA:

  • Mudah pemberian. ASI selalu tersedia dalam suhu yang sesuai, dan dapat diberikan kapan saja saat bayi merasa lapar.
  • Mengurangi biaya rumah tangga. ASI tidak perlu dibeli, seperti halnya susu formula. Uang untuk membeli susu bisa dialihkan untuk membiayai kebutuhan rumah tangga yang lain.
  • Mengurangi biaya pengobatan. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat.


4. MANFAAT BAGI NEGARA:

  • Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan. Angka kematian dan kesakitan bayi yang mendapat ASI akan berkurang. Selain itu, dengan tertundanya masa suibur ibu, penggunaan obat/alat KB dapat dihemat untuk beberapa bulan.
  • Penghematan devisa untuk pembelian susu formula dan perlengkapan menyusu. Pemerintah dapat menghemat biaya pengeluaran untuk membeli susu formula, botol, dot, dan bahan bakar minyak/gas yang diperlukan dalam mempersiapkan air panas untuk membuat susu formula.
  • Mengurangi polusi. Pemberian ASI tidak akan menyebabkan terjadinya tumpukan kaleng/karton susu dan pencemaran udara.
  • Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Anak yang jarang sakit dan tumbuh-kembang dengan optimal akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berpotensi sebagai SDM yang berkualitas.


Referensi:

- Buku Panduan Manajemen Laktasi, Perinasia

- 100 Tanya Jawab Seputar Kesehatan dan Penyakit Anak, Gara Ilmu

26 Agustus 2009

BERTAUBATLAH, MESKI BERKALI-KALI TERJEBAK DALAM DOSA YANG SAMA

0 komentar

BERTAUBATLAH, MESKI BERKALI-KALI TERJEBAK DALAM DOSA YANG SAMA



Tentu, sangatlah besar dosa orang yang menunda-nunda taubat, atau yang sengaja berniat melakukan dosa, untuk kemudian bertaubat atas dosanya itu. Kita sama sekali tidak dianjurkan melakukan hal itu. Namun, kelamahan jiwa kita sebagai manusia, kadang menjebak kita dalam perbuatan dosa yang sama hingga berkali-kali, dan kita senantiasa bertaubat atas dosa tersebut.


Apakah dalam kondisi demikian kita layak terus bertaubat?


YA, bahkan itu HARUS DILAKUKAN. Meski itu terjadi berkali-kali, seperti disebutkan dalam sebuah hadits qudsi, di mana Allöh berfirman, “Seorang hamba melakukan dosa dan berdo’a, ‘Ya Robbi, aku telah melakukan dosa maka ampunilah aku.’


Robbnya berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Robb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu”


Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allöh, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain. Orang itupun kembali berdo’a, ‘Ya Robbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’


Allöh berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Robb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu”


Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allöh, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain. Orang itupun kembali berdo’a, ‘Ya Robbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’


Allöh berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Robb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu’... dan silahkan dia melakukan apa yang dia mau...” [Diriwayatkan oleh al-Bukhori dan Muslim lihat: al-Lu’lu’ wa al-Marjan (1754) dan lihatlah: Fathul Baari juz 13 hal. 46 dan setelahnya]


Ini fenomena yang umum terjadi, di masa sekarang ini, dimana senantiasa terjadi tarik-menarik antara kubu para pelaku dosa dan kubu orang-orang yang bertaubat. Masing-masing kubu bersenang hati menerima kehadiran kembali seseorang yang selama ini berpisah dari mereka. Orang-orang yang bertaubat senang menerima hadirnya pelaku dosa yang kembali bertaubat atas dosa-dosanya. Begitu pula, para pelaku dosa akan riang gembira menyambut orang sholih yang kembali menggeluti dosa-dosa lainnya.


Maka, begitu banyak orang yang menjadi korban tarikm-menarik itu. Berapa banyak orang sholih yang akhirnya terjebak dalam dosa, yang dari dosa itu dahulu ia pernah bertaubat. Dan sayangnya, itu terjadi berkali-kali sepanjang hidupnya. Namun, selama ia tulus bertaubat dan ingin memperbaiki diri, tak ada istilah pintu taubat tertutup baginya, selama nyawa belum sampai di kerongkongan, atau matahari belum terbit dari arah barat.


Namun, sekali lagi, hadits itu bukanlah dalil bagi seseorang untuk menunda-nunda taubat, atau meremehkan urusan dosa. Tapi ini fenomena yang bisa saja terjadi pada seseorang, tanpa ia sendiri menginginkannya. Dan bila itu terjadi, ia tidak boleh berhenti bertaubat, selama hayat masih dikandung badan.


Al Qurthubi menjelaskan, ”Pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini adalah: kembali berbuat dosa adalah lebih buruk dari ketika pertama kali melakukan dosa itu, karena dengan kembali berdosa itu ia berarti melanggar taubatnya. Tapi kembali melakukan taubat adalah lebih baik dari taubatnya yang pertama, karena ia berarti terus meminta kepada Allöh Yang Maha Pemurah, terus meminta kepada-Nya, dan mengakui bahwa tidak ada yang dapat memberikan taubat selain Allöh...” [Lihat Fathul Baari: 14 : 471. Cetakan: Darul Fikr al Mushawirah As-Salafiyyah]


Sekali lagi, kita sama sekali tidak berhak menunda-nunda taubat, dengan berpegang pada kemurahan Allöh, rahmat dan ampunan Allöh. Allöh memang Maha Pemurah, tapi Allöh juga Maha Perkasa, Maha Hebat siksa-Nya. Kita harus sadar, bahwa kapanpun maut bisa saja menjemput kita.


وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qaaf: 19)


Allöh berfirman, “Sesungguhnya taubat di sisi Allöh hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allöh taubatnya; dan Allöh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allöh dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang" Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An-Nisaa’: 17-18)



Ditulis ulang oleh zahrotul 'azizah as-salafiyyah dari: Bonus Majalah NIKAH Vol. 8 Edisi 5, Agustus 2009

25 Agustus 2009

Shohabat Rosululloh Bagaikan Bintang?

0 komentar


SHOHABAT ROSULULLOH BAGAIKAN BINTANG?



Diantara hadits-hadits yang merebak luas pula adalah apa yang diriwayatkan dengan lafadz sebagai berikut:



أَصْحَابِيْ كَالنُّجُوْمِ فَبِأَيِّهِمْ اقْتَدَيْتُمْ اهْتَدَيْتُمْ


“Sahabat-sahabatku adalah bagaikan bintang-bintang (di langit), maka dengan siapapun dari mereka yang kalian mengikutinya, niscaya kalian akan memperoleh petunjuk (kebenaran)”


Hadits ini meskipun dengan ketenarannya, namun ia tidak benar berasal dari sabda Rosululloh Shollalloohu ‘alayhi wa sallam. Bahkan ia merupakan hadits MAUDHU’ (palsu), sebagaimana diterangkan tidak hanya oleh satu ahli ilmu saja.


Kita tidak memerlukan hadits ini. Cukup kiranya kita berpedoman pada hadits-hadits yang disebutkan berkenaan dengan keutamaan para sahabat Rosululloh Shollalloohu ‘alayhi wa sallam --semoga Alloh senantiasa meridhoi mereka semua-- berikut keutamaan hidup mereka. Adapaun kitab-kitab ‘aqidah maupun perihal keluhuran akhlaq para sahabat (manaqib) dalam hal ini sangatlah banyak.


Contoh hadits tentang keutamaan sahabat Rosululloh Shollalloohu ‘alayhi wa sallam:


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian generasi sesudahnya, dan sesudahnya lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mencela sahabatku. Karena demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, kalau salah seorang di antara kalian menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, maka nilainya tidak akan mencapai satu mud (segenggam tangan) salah seorang mereka, dan tidak juga separuhnya.”

(HR. Bukhari)


Dan masih banyak yang lainnya.

Allöhu a’lam..


Sumber:

Abdul Aziz As-Sadhan. Hadits-Hadits Dha’if Populer. Pustaka ‘Arofah: 2007

--dengan tambahan--

22 Agustus 2009

TUMIS SAWI WARNA-WARNI & TAHU REMPAH

0 komentar

TUMIS SAWI WARNA-WARNI

LAUKNYA TAHU REMPAH, MANTAB!



A. TUMIS SAWI WARNA-WARNI


BAHAN:

  • Sawi hijau 1 ikat dipotong-potong
  • Wortel 2 buah potong serong atau sesuai selera
  • Bunga kol potong-potong ukuran sedang
  • Jamur disuwir-suwir lalu direndam air hangat baru dicuci
  • Telur ayam 1 butir dikocok


BUMBU:

  • 5 siung bawang merah dicincang
  • 2-3 siung bawang putih dicincang
  • Cabe rawit merah sesuai selera dipotong serong
  • Cabe rawit hijau sesuai selera (biarkan utuh)
  • Tomat dipotong acak
  • Garam
  • Gula seujung sdt
  • Kecap manis
  • Penyedap (jika suka)


CARA MEMASAK:

  1. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum dengan sedikit minyak dan api kecil, masukkan cabe rawit merah dan hijau sampai layu.
  2. Masukkan wortel, tambahkan air secukupnya. Tunggu sampai wortel agak lunak.
  3. Setelah wortel agak lunak, masukkan sawi dan tambahkan sedikit garam supaya warna sawi tetap hijau dan cantik.
  4. Masukkan tomat yang dipotong acak supaya segar.
  5. Masukkan jamur dan bunga kol. Lalu masukkan telur kocok. Tunggu 2-3 menit baru diaduk.
  6. Tambahkan gula, garam, kecap manis dan penyedap.
  7. Sajikan hangat, taburi bawang merah goreng.




B. TAHU REMPAH


BAHAN:

  • Tahu 5 buah / sesuai kebutuhan haluskan
  • Daun bawang dipotong-potong
  • Telur ayam 1 btr


BUMBU DIHALUSKAN:

  • Bawang putih 2 siung
  • Ketumbar secukupnya
  • Garam
  • Penyedap (jika suka)
  • Jika ingin pedas bisa diberi cabe rawit merah


CARA MEMBUAT:

  1. Campur tahu yang telah dihaluskan dengan daun bawang dan bumbu yang dihaluskan.
  2. Masukkan telur lalu aduk sampai rata.
  3. Goreng dengan api sedang sampai berwarna kecoklatan.
  4. Angkat, tiriskan.
  5. Sajikan hangat.



sELaMaT mEnCOba


^__^

21 Agustus 2009

SUP GAMBAS SEDERHANA

0 komentar

SUP GAMBAS SEDERHANA



by: zahrotul 'azizah as-salafiyyah




BAHAN:

  • Gambas / oyong dipotong-potong
  • Kecambah pendek
  • Pentol bakso dipotong jadi 2
  • Telur ayam 2 butir dikocok
  • Seledri
  • Daun bawang dipotong kecil-kecil


BUMBU:

  • Bawang putih 3-4 siung dicincang
  • Jahe 1 ruas dimemarkan
  • Bawang merah goreng
  • Garam secukupnya
  • Penyedap


CARA MEMBUAT:

  1. Rebus air ½ dari panci yang digunakan memasak, tambahkan sedikit garam.
  2. Setelah mendidih masukkan bawang putih cincang & jahe yang telah dimemarkan.
  3. Masukkan gambas, kecambah dan pentol bakso bersama-sama.
  4. Lalu masukkan daun bawang yang telang dipotong-potong. Tunggu sampai mendidih.
  5. Kemudian masukkan telur yang telah dikocok. Tunggu sebentar ± 2 menit supaya telur sedikit menggumpal, setelah itu aduk.
  6. Tambahkan penyedap dan garam secukupnya.
  7. Jika jumlah kuah kurang, bisa ditambah sesuai kebutuhan.
  8. Setelah mendidih, matikan api. Masukkan seledri, aduk. Lalu taburi dengan bawang merah goreng.
  9. Sajikan hangat bersama sambal terasi / tomat, tempe goreng, dan kerupuk udang.





SELAMAT MENCOBA!

^_^

13 Agustus 2009

PUDING KOMBINASI

0 komentar
PUDING KOMBINASI


By: zahrotul ‘azizah as-salafiyyah

BAHAN:
  • Agar-agar swallow warna putih
  • Labu kuning / waluh, dikukus kemudian diblender sampai halus.
  • Gula pasir
  • Gula kelapa, dihancurkan lalu direbus dengan sedikit air.
  • Garam
  • Air
  • Santan
  • Susu kental manis full cream
  • Daun pandan
  • Cocoa van houten (bubuk kokoa larut air), disini sebagai pewarna coklat
  • Pewarna makanan
  • Penguat rasa makanan sesuai selera

KETERANGAN

  • Standar jumlah air yang digunakan untuk 1 bungkus (bks) agar2 disini adalah 4 gelas (menggunakan gelas belimbing)
  • 1 gelas = ± 250 cc - sdm = sendok makan
  • Wadah yang digunakan untuk penyajian adalah cup plastik kecil bertutup.

CARA MEMBUAT

A. LAPISAN DASAR WARNA COKLAT
  1. Rebus 1 bks agar-agar bersama dengan 2 gelas air, 1 gelas santan, 1 gelas gula kelapa dan sedikit garam. Jika kurang manis, tambahkan gula pasir. Aduk terus sampai mendidih.
  2. Setelah mendidih, tambahkan ± 3 sdm cocoa van houten, aduk sampai merata.
  3. Matikan api
  4. Tambahkan penguat rasa coklat / coklat pasta sesuai selera.
  5. Masukkan dalam masing-masing cup sebanyak ± 2 sdm / sesuai selera. Biarkan dingin dan mengeras.
Ket.
  • Perbandingan air, santan dan gula kelapa bisa seperti ini; 2 : 1 : 1 atau 1 : 2 : 1, sesuai selera. Santan pada lapisan ini fungsinya untuk membuat warna menjadi lebih pekat.
  • Jika tidak suka santan, maka bisa diganti dengan susu full cream atau susu kental manis yang rasa coklat. Jadi hanya menggunakan air & gula kelapa dengan perbandingan 3 : 1.
  • Jika menggunakan susu, maka tidak perlu ditambah garam.

B. LAPISAN TENGAH WARNA KUNING TUA
  1. Rebus 1 bks agar-agar bersama dengan 2 gelas waluh, 1 gelas santan, 1 gelas gula kelapa dan sedikit garam serta daun pandan. Jika kurang manis, tambahkan gula pasir. Aduk terus sampai mendidih.
  2. Matikan api.
  3. Tuangkan dalam masing-masing cup sebanyak ± 2 sdm / sesuai selera (di atas lapisan dasar). Biarkan dingin dan mengeras.
Ket.
  • Jika tidak suka santan, maka sebaiknya tidak menggunakan waluh. Bisa menggunakan buah lain dengan diblender sebelumnya. Atau seperti membuat agar-agar biasa dengan diberi rasa dan warna yang berbeda tiap lapisnya.
  • Jika kurang kental, maka waluh bisa ditambahkan.

C. LAPISAN ATAS WARNA PUTIH
  1. Rebus 1 bks agar-agar bersama dengan 2 gelas air, 2 gelas santan dan gula pasir secukupnya. Tambahkan daun pandan. Aduk terus sampai mendidih.
  2. Matikan api.
  3. Tambahkan penguat rasa sesuai selera.
  4. Tuangkan dalam masing-masing cup sebanyak ± 2 sdm / sesuai selera (di atas lapisan tengah). Biarkan dingin dan mengeras.
Ket: Jika tidak suka santan, maka bisa diganti dengan susu full cream, tanpa garam dan daun pandan. Air sebanyak 4 gelas.


D. PENTOL WARNA-WARNI

Khusus untuk pentol, standar 1 bks agar-agar menggunakan 3 gelas air, agar lebih keras.
  1. Rebus 1 bks agar-agar bersama dengan 1 gelas air, 2 gelas santan, gula pasir secukupnya dan sedikit garam. Jika tidak suka santan, maka: 3 gelas air + susu full cream secukupnya + gula pasir secukupnya. Aduk terus sampai mendidih.
  2. Matikan api.
  3. Bagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian diberi warna dan rasa yang berbeda sesuai selera.
  4. Cetak masing-masing bagian pada cetakan setengah bola seperti pada gambar.
  5. Setelah dingin dan mengeras, ambil, lalu letakkan dan tata pada permukaan agar-agar yang telah disusun tadi.

Ket: Jika jumlah pentol kurang, bisa membuat lagi dengan cara yang sama.


E. LAPISAN PEREKAT

Jika pentol dipasang begitu saja, maka akan mudah bergeser dan telepas jika ada pengaruh dari sekitar. Maka untuk merekatkan ada caranya:
  1. Rebus 1 bks agar-agar dengan 4 gelas air dan gula pasir secukupnya. Aduk sampai mendidih.
  2. Matikan api.
  3. Tambahkan penguat rasa makanan tanpa pewarna makanan, jadi hasil akhirnya adalah agar-agar berwarna bening.
  4. Tuangkan dalam masing-masing cup sebanyak ± 1 sdm pada permukaan agar-agar yang telah dipasang pentol. Biarkan dingin dan mengeras.
Nah, dengan demikian pentol-pentol tersebut akan tetap bertahan di tempatnya. NB:
  • Setiap penggunaan santan, selalu tambahkan sedikit garam agar gurih.
  • Gula kelapa hanya digunakan untuk agar-agar waluh dan agar-agar yang berwarna coklat / gelap. Karena warna dari gula kelapa ini bisa memberikan pengaruh untuk warna-warna yang cerah.
  • Memasukkan agar-agar ke dalam cup harus menunggu agar lapisan sebelumnya dingin dan mengeras agar tidak tercampur.
  • Jumlah lapisan sesuai selera, yang pasti harus ada adalah lapisan atas warna putih dan lapisan perekat.

Mudah khan.. Semua bahan bisa di dapat di toko terdekat.. Selamat mencoba! ^_^

02 Agustus 2009

Kebersihan Sebagian Dari Iman?

0 komentar

KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN?


By: Zahrotul 'Azizah As-Salafiyyah

Diantara hadits-hadits yang sering diperbincangkan dari mulut ke mulut dan amat dihafal, baik oleh anak-anak kecil maupun oleh orang-orang dewasa adalah perkataan mereka yang berbunyi sebagai berikut:

النَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ

“Kebersihan adalah sebagian dari iman”

Perkataan ini muncul dan beredar melalui untaian kata-kata dan makalah-makalah bahwasannya ia merupakan hadits dari Nabi Shollalloohu ‘alayhi wa sallam. Namun, meskipun sedemikian populernya perkataan itu, dan begitu terbiasanya mulut mengucapkannya, perkataan tersebut sama sekali TIDAK BERSUMBER dari Nabi Shollalloohu ‘alayhi wa sallam.

Terdapat hadits yang mirip dengan perkataan itu, adapun lafadznya sebagai berikut:

وَالنَّظَافَةُ تَدْعُوْ إِلَى الْإِيْمَانِ وَالْإِيْمَانُ مَعَ صَاحِبِهِ فِي الْجَنَّةِ

Dan kebersihan itu menyeru kepada keimanan, sedangkan keimanan bersama pemiliknya di dalam surga”

Hadits ini merupakan hadits yang LEMAH SEKALI, karena di dalam isnadnya terdapat Ibrahim bin Hayyan, dimana riwayat hidup (biografi)nya ditulis oleh Ibnu ‘Ady di dalam kitab Al-Kâmil, dan ia menyebutkan bahwa kebanyakan riwayat haditsnya maudhu’ dan munkar.

Dan cukup kiranya berpedoman pada nash-nash yang berkenaan dengan perintah, dorongan dan pujian terhadap kebersihan dan keindahan. Sebagaimana firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala:


“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid” [QS. AL-A’ROOF: 31]

Begitu pula sabda Rosululloh Shollalloohu ‘alayhi wa sallam yang berbunyi:

إِنَّ اللّهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ

“Sesungguhnya Alloh itu indah dan menyukai keindahan” [HR. MUSLIM]

Sumber:

Abdul Aziz As-Sadhan. Hadits-Hadits Dha’if Populer. Pustaka ‘Arofah: 2007

Berbagi nasihat di FB


 

Ummu Yahya al-Kadiriyyah Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template