“Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad,tidak ada seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.”(HR Muslim)

18 April 2009

DUSTA TERMASUK DARI SIFAT ORANG MUNAFIK

0 komentar

DUSTA TERMASUK DARI SIFAT ORANG MUNAFIK

By: ummuyahya


Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam sabda Rosululloh Shollallohu ‘alayhi wa sallam:

آيَةٌ الْمُنَافِقِ ثلَاث ٌإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَجْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik ada tiga: (1) Apabila berbicara ia berdusta, (2) Apabila berjanji ia mengingkari, (3) Apabila diberikan amanah dia berkhianat.”

[HSR. Bukhori (1/33), Muslim no. 59 dari Abu Huroiroh rodliyallohu ‘anhu]

Barangsiapa yang berdusta ketika berbicara, maka pada dirinya telah terdapat salah satu dari perangai kemunafikan. Kemunafikan yang dimaksud di dalam hadits adalah kemunafikan dari segi amalan yang tidak mengeluarkannya dari agama. Berbeda dengan kemunafikan dari segi keyakinan, yaitu menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran. Kemunafikan yang seperti ini dapat mengeluarkan pelakunya dari agama. Akan tetapi, dikhawatirkan bagi orang yang memiliki sifat kemunafikan dari segi amalan akan terjerumus ke dalam kemunafikan dari segi keyakinan. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala melindungi kita semua dari hal itu.

Sumber:

Ummu Anas Sumayyah bintu Muhammad Al Ansyariyyah. 2008. Menggapai Surga Tertinggi dengan Akhlak Mulia, hal. 64. Bogor: Pustaka Darul Ilmi.

17 April 2009

KLASIFIKASI PENYAKIT FISIK DAN PENGOBATANNYA

0 komentar
KLASIFIKASI PENYAKIT FISIK DAN PENGOBATANNYA

By: ummuyahya



Ibnul Qoyyim berkata, “Ada penyakit-penyakit imtilầ’ỉ1) dan ada penyakit mizầji2).”

Penyakit-penyakit Imtilầ’ỉ
Penyakit-penyakit imtila’i diklasifikasi menjadi damawi3), shofrowi4), balghomi5), dan saudawi6). Penyakit-penyakit imtila’i yang terkait dengan darah, bisa disembuhkan dengan pengeluaran darah, sedangkan penyakit-penyakit yang termasuk dalam tiga klasifikasi lainnya bisa disembuhkan dengan pembersihan yang sesuai dengan masing-masing dari ketiga unsur tersebut. Seakan-akan Nabi Shollallohu 'alayhi wa sallam menyebutkan madu sebagai pengingat tentang metode-metode pembersih lainnya dan menyebutkan bekam sebagai pengingat tentang adanya metode-metode fashd7) lainnya.
Apabila pengobatan gagal dilakukan, maka pengobatan terakhir adalah dengan kay (sundutan api), dan metode ini termasuk pengobatan yang makruh.

Penyakit-penyakit Mizầji
Adapun penyakit-penyakit mizaji, bisa disebabkan unsur-unsur materi dan bisa pula tanpa disebabkan unsur-unsur materi. Adapun yang terkait dengan unsur materi, ada yang disebabkan oleh unsur panas, dingin, basah, kering, atau kombinasi dari beberapa unsur tersebut. Di antara keempat unsur di atas, ada yang bersifat aktif, yaitu panas dan dingin; dan ada yang bersifat reaktif, yaitu basah dan kering. Siapa yang mengalami kelebihan salah satu dari kedua karakter aktif, harus mengatasinya dengan karakter reaktif, begitu pula untuk setiap unsur yang terdapat di badan. Semua komposisi selalu terdiri dari dua karakter, yakni aktif dan reaktif.
Dari sini kita tahu bahwa penyakit-penyakit mizaji adalah bersumber dari unsur-unsur yang memiliki karakter paling kuat, yaitu panas dan dingin. Ucapan Nabi tentang prinsip pengobatan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh unsur-unsur panas dan dingin, menggunakan cara memberi contoh.
Jika penyakit itu berasal dari unsur panas, maka kita diberi contoh pengobatannya dengan mengeluarkan darah, misalnya dengan terapi bekam, karena terapi bekam ini bisa mengeluarkan unsur yang berlebih dan mendinginkan karakter. Jika penyakit tersebut berasal dari unsur dingin, maka kita mengobatinya dengan penghangatan, contohnya dengan madu. Jika selain itu masih diperlukan pengeluaran unsur dingin, maka madu juga memiliki efek mengeluarkan unsur dingin, karena madu memiliki khasiat mematangkan, memutus, melunakkan, menjernihkan dan melembutkan, sehingga dengan demikian terjadilah pengeluaran unsur dingin secara pelan-pelan dan aman. Adapun kay (sundutan api), maka digunakan untuk pengidap penyakit kronis. Sebaiknya digunakan juga setelah upaya pengeluaran unsur.
Hadits syarif ini mengajarkan kepada kita cara pengobatan seluruh penyakit jasmani, sebagaimana kita bisa menyimpulkan cara pengobatan penyakit-penyakit sederhana dari sabda Nabi Shollallohu 'alayhi wa sallam berikut:

الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ

Demam adalah dari luapan panas neraka Jahanam, maka dinginkan dengan air.”
[Muttafaqun ‘alayh: Bukhori (3264) dan Muslim (2209) dari hadits ‘Abdulloh bin ‘Umar]8)

Sampai disini perkataan Ibnul Qoyyim.


Footnote:
1) Imtila’i = imtila’, ‘penuh’, y sebagai penisbatan. Pada umumnya, penisbatan mengandung makna pensifatan sesuatu yang dinisbatkan dengan yang dinisbati. Kurang lebih, arti imtila’i adalah bersifat penuh atau terkait dengan sifat penuh. Sejauh ini, penerjemah belum menemukan rujukan yang menjelaskan makna kata ini –penerj.
2) Mizaji = mizaj, ‘karakter’ atau ‘unsur campuran’. Adapun makna penisbatan, lihat penjelasan tentang imtila’i –penerj.
3) Damawi = dam, ‘darah’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
4) Shofrowi = shofro, ‘empedu’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
5) Balghomi = balghom, ‘dahak’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
6) Saudawi = sauda’, ‘hitam’ atau ‘empedu hitam’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
7) Fashd yaitu pengobatan dengan cara melukai pembuluh darah untuk mengeluarkan darahnya. Fashd dikenal sebagai salah satu metode pengobatan –penerj.
8) Ath-Thibu ‘n-Nabawi, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, hal 51-53.



Sumber:
Aiman bin ‘Abdul Fattah. 2004. Asy-Syifa’ min Wahyi Khotami ‘l-Anbiya’. Daru ‘sh-Shohifah.
Diterjemahkan:
Hawin Murtadlo. 2007. Keajaiban Thibbun Nabawi, hal. 120-122. Solo: Al-Qowam.

12 April 2009

MAKANAN YANG SEHAT UNTUK IBU HAMIL, BAGAIMANA SIH?

0 komentar

MAKANAN YANG SEHAT UNTUK IBU HAMIL, BAGAIMANA SIH?


By: ummu yahya

Banyak makanan yang bisa dimakan dan mengundang selera, tetapi tidak semua jenis makanan aman dimakan, terutama oleh ibu yang sedang hamil.

Belakangan ini, banyak jenis makanan tambahan yang berbahaya bila dikonsumsi, terutama yang mengadung zat pewarna, pengawet dan penyedap makanan . hal ini berarti beberapa makanan itu juga tidak aman dikonsumsi ibu hamil. Ikan yang sudah tercemar bahan logam berat (seperti air raksa (Hg), timbal (Pb), dan kadmium (Cd)) sebaiknya dihindari. Namun, ini bukan berarti ibu hamil tidak boleh sama sekali makan ikan (bahkan justru dianjurkan makan ikan laut yang segar), tetapi ikan yang sudah tercemar oleh limbah industri ini yang tidak aman untuk dimakan.

Beras, sebagai bahan makanan pokok, belakangan telah dicampur dengan bahan pemutih agar tampak lebih putih dan kelihatan bersih, sehingga menambah nilai jual. Bahan pemutih ini sangat berbahaya bagi kesehatan ibu dan calon bayi di masa mendatang, seperti halnya bahan pengawet dari jenis formalin.

Makanan kesehatan (health food) atau suplemen penambah energi sering tidak jelas penggunaannya. Samapai saat ini, belum jelas efek baiknya bagi ibu hamil. Beberapa ramuan tradisional (jamu) juga tidak aman karena ditambah dengan bahan kimiawi yang membahayakan janin yang dikandung.

Selain itu, minuman yang mengandung alkohol dan kafein mempunyai efek buruk bagi kesehatan janin. Bila ibu hamil banyak minum alkohol, maka bayi akan lahir cacat serta pertumbuhan tulang belulangnya tidak normal. Kafein juga tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat memacu jantung calon bayi berdetak lebih sering (keras), pernapasan akan semakin cepat, serta mengganggu perkembangan calon bayi. Makanan lain yang bermutu rendah adalah camilan karena sudah ditambah dengan bahan penyedap rasa untuk memberi rasa gurih serta zat pewarna agar kelihatan menarik.

Daftar Pustaka:

Prasetyo, D.S. 2009. Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. Jogjakarta: Diva Press.

11 April 2009

OH IBU...

0 komentar

OH IBU...


Ibumu mempunyai hak-hak yang sangat agung


Besarnya pengorbananmu belum apa-apa

dibanding besarnya pengorbanan seorang ibu


Dia kenyang dengan kepanasan, rintihan,

dan hal-hal yang tidak mengenakkan


Pada saat melahirkan,

dia tidak peduli lagi dengan bahaya


Barangsiapa yang menyusahkan hatinya,

niscaya akan mendapat kesialan


Berapa kali denga tangannya

dia membersihkan kotoran dari badanmu?


Tempat tidurnya jelas dekat dengan tempat tidurmu


Dia mendidik dan memeliharamu

Meskipun dengan resiko jiwanya


Dari puting susunya keluar air susu

Yang menjadi minuman bagimu


Berapa kali dia rela lapar dan kekuatan batinnya

Memberikan perhatian kepadamu


Dia penuh kasih sayang kepadamu

Di waktu kau kecil


Namun kau sia-siakan di masa dia lanjut usia


Kau merasa sangat lama mengurusinya,

Padahal sangatlah pendek


Wahai orang yang mempunyai akal

Namun memperturutkan hawa nafsunya


Wahai orang yang buta hatinya

Meskipun matanya mampu melihat


Mohonlah kepadanya agar dia berdo’a untukmu

Karena do’anya sangat kau perlukan


--Ibrahim bin ‘Abdulloh Musa Al-Hazimi, Fadhlu Birril Walidain--

Berbagi nasihat di FB


 

Ummu Yahya al-Kadiriyyah Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template