“Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad,tidak ada seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.”(HR Muslim)

17 April 2009

KLASIFIKASI PENYAKIT FISIK DAN PENGOBATANNYA


KLASIFIKASI PENYAKIT FISIK DAN PENGOBATANNYA

By: ummuyahya



Ibnul Qoyyim berkata, “Ada penyakit-penyakit imtilầ’ỉ1) dan ada penyakit mizầji2).”

Penyakit-penyakit Imtilầ’ỉ
Penyakit-penyakit imtila’i diklasifikasi menjadi damawi3), shofrowi4), balghomi5), dan saudawi6). Penyakit-penyakit imtila’i yang terkait dengan darah, bisa disembuhkan dengan pengeluaran darah, sedangkan penyakit-penyakit yang termasuk dalam tiga klasifikasi lainnya bisa disembuhkan dengan pembersihan yang sesuai dengan masing-masing dari ketiga unsur tersebut. Seakan-akan Nabi Shollallohu 'alayhi wa sallam menyebutkan madu sebagai pengingat tentang metode-metode pembersih lainnya dan menyebutkan bekam sebagai pengingat tentang adanya metode-metode fashd7) lainnya.
Apabila pengobatan gagal dilakukan, maka pengobatan terakhir adalah dengan kay (sundutan api), dan metode ini termasuk pengobatan yang makruh.

Penyakit-penyakit Mizầji
Adapun penyakit-penyakit mizaji, bisa disebabkan unsur-unsur materi dan bisa pula tanpa disebabkan unsur-unsur materi. Adapun yang terkait dengan unsur materi, ada yang disebabkan oleh unsur panas, dingin, basah, kering, atau kombinasi dari beberapa unsur tersebut. Di antara keempat unsur di atas, ada yang bersifat aktif, yaitu panas dan dingin; dan ada yang bersifat reaktif, yaitu basah dan kering. Siapa yang mengalami kelebihan salah satu dari kedua karakter aktif, harus mengatasinya dengan karakter reaktif, begitu pula untuk setiap unsur yang terdapat di badan. Semua komposisi selalu terdiri dari dua karakter, yakni aktif dan reaktif.
Dari sini kita tahu bahwa penyakit-penyakit mizaji adalah bersumber dari unsur-unsur yang memiliki karakter paling kuat, yaitu panas dan dingin. Ucapan Nabi tentang prinsip pengobatan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh unsur-unsur panas dan dingin, menggunakan cara memberi contoh.
Jika penyakit itu berasal dari unsur panas, maka kita diberi contoh pengobatannya dengan mengeluarkan darah, misalnya dengan terapi bekam, karena terapi bekam ini bisa mengeluarkan unsur yang berlebih dan mendinginkan karakter. Jika penyakit tersebut berasal dari unsur dingin, maka kita mengobatinya dengan penghangatan, contohnya dengan madu. Jika selain itu masih diperlukan pengeluaran unsur dingin, maka madu juga memiliki efek mengeluarkan unsur dingin, karena madu memiliki khasiat mematangkan, memutus, melunakkan, menjernihkan dan melembutkan, sehingga dengan demikian terjadilah pengeluaran unsur dingin secara pelan-pelan dan aman. Adapun kay (sundutan api), maka digunakan untuk pengidap penyakit kronis. Sebaiknya digunakan juga setelah upaya pengeluaran unsur.
Hadits syarif ini mengajarkan kepada kita cara pengobatan seluruh penyakit jasmani, sebagaimana kita bisa menyimpulkan cara pengobatan penyakit-penyakit sederhana dari sabda Nabi Shollallohu 'alayhi wa sallam berikut:

الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ

Demam adalah dari luapan panas neraka Jahanam, maka dinginkan dengan air.”
[Muttafaqun ‘alayh: Bukhori (3264) dan Muslim (2209) dari hadits ‘Abdulloh bin ‘Umar]8)

Sampai disini perkataan Ibnul Qoyyim.


Footnote:
1) Imtila’i = imtila’, ‘penuh’, y sebagai penisbatan. Pada umumnya, penisbatan mengandung makna pensifatan sesuatu yang dinisbatkan dengan yang dinisbati. Kurang lebih, arti imtila’i adalah bersifat penuh atau terkait dengan sifat penuh. Sejauh ini, penerjemah belum menemukan rujukan yang menjelaskan makna kata ini –penerj.
2) Mizaji = mizaj, ‘karakter’ atau ‘unsur campuran’. Adapun makna penisbatan, lihat penjelasan tentang imtila’i –penerj.
3) Damawi = dam, ‘darah’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
4) Shofrowi = shofro, ‘empedu’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
5) Balghomi = balghom, ‘dahak’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
6) Saudawi = sauda’, ‘hitam’ atau ‘empedu hitam’, ditambah dengan (y) sebagai penisbatan –penerj.
7) Fashd yaitu pengobatan dengan cara melukai pembuluh darah untuk mengeluarkan darahnya. Fashd dikenal sebagai salah satu metode pengobatan –penerj.
8) Ath-Thibu ‘n-Nabawi, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, hal 51-53.



Sumber:
Aiman bin ‘Abdul Fattah. 2004. Asy-Syifa’ min Wahyi Khotami ‘l-Anbiya’. Daru ‘sh-Shohifah.
Diterjemahkan:
Hawin Murtadlo. 2007. Keajaiban Thibbun Nabawi, hal. 120-122. Solo: Al-Qowam.

0 komentar:

Posting Komentar

Berbagi nasihat di FB


 

Ummu Yahya al-Kadiriyyah Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template